Biaya daftar: 2,5 juta-2,8 juta. Biaya bulanan: 160ribu-170ribu.

Kontak WA Putra: 0822-2667-4747; Putri: 0858-1500-0572

Pondok Karangsuko Pagelaran Malang

Pondok Karangsuko

Pondok Karangsuko Pagelaran Malang

Pesantren Karangsuko adalah nama lain dari Pondok Pesantren Al-Khoirot. Disebut demikian, karena ponpes Al-Khoirot berlokasi di sebuah desa yang benama Karangsuko, kecamatan Pagelaran (dulu ikut kecamatan Gondanglegi), kabupaten Malang. Ini sebutan yang umum terjadi hampir di semua pesantren yang terbesar di tempat tersebut. Berikut beberapa contoh sebuah nama pesantren yang populer dengan nama desanya.

  • Pondok Pesantren Sidogiri yang bernama asal Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Pasuruan Jatim.
  • Pondok Pesantren Purba Baru yang bernama asal Pondok Pesantren Musthafawiyah, Mandailing Natal (Madina), Sumut.
  • Pondok Pesantren Ngalah yang bernama asal Pondok Pesantren Darut Taqa, Pasuruan, Jatim.
  • Pondok Gading Malang yang bernama asal Pondok Pesantren Miftahul Huda, Malang Jatim.
  • Pondok Modern Gontor yang bernama asal Pondok Modern Darussalam
  • Pondok Pesantren Lirboyo yang bernama asal Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin, Kediri Jatim.
  • Pondok Pesantren Bata-bata yang bernama asal Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Pamekasan Jatim.
  • Pondok Pesantren Krapyak yang bernama asal Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, DI Yogyakarta.
  • Pondok Pesantren Banyuanyar yang bernama asal LPI atau PP Durul Ulum, Pamekasan, Jatim.
  • Ponpes Ploso yang bernama asal Pesantren Al-Falah, Kediri Jatim.
  • Ponpes Buntet yang bernama asal PP Darussalam.
  • Dan banyak lagi yang lain

Profil Desa Karangsuko

Desa Karangsuko sendiri juga dikenal sebagai desa yang memiliki ciri khas dan tempat wisata alam yang menarik. Desa ini dulunya termasuk bagian dari kecamatan Gondanglegi, Malang. Setelah terjadi pemekaran wilayah dan penambahan kecamatan, maka desa yang berada di selatan jalan nasional Gondanglegi-Kepanjen ikut kecamatan yang baru yaitu kecamatan Pagelaran. Termasuk dalam hal ini adalah desa Karangsuko.

Baca juga: Program pesantren

Desa Karangsuko dikelilingi oleh empat desa di sekitarnya. Yaitu, desa Brongkal di sebelah selatan, desa Sukosari di sebelah utara, desa Sukorejo di sebelah barat dan desa Gondanglegi Kulon di sebelah timur.

Jumlah penduduk Desa Karangsuko sebanyak 5.669 jiwa yang tersebar di 2 Dusun, 3 RW dan 15 RT, dari jumlah tersebut terdiri dari laki- laki 2.674 jiwa dan perempuan 2.985 jiwa.

Lembaga Pendidikan Lain

Selain pesantren Al-Khoirot dan seluruh lembaga pendidikan yang ada di dalamnya, di desa Karangsuko terdapat sejumlah lembaga pendidikan lain. Seperti TK dan MI Imamussalam, SMP Ahmad Yani, MI dan MTS Bustanul Ulum Sumber Taman, SDN 1 dan SDN 2 (dulu SD Inpres) dan sejumlah lembaga TPQ (Taman Pendidikan Al-Quran).

Wisata Alam desa Karangsuko: Sumber Maron dan Sumber Taman

Seperti sedikit di singgung di muka, desa Karangsuko dikenal memiliki sejumlah wisata alam yaitu sumber mata air yang sangat jernih. Namanya Sumber Taman di sebelah selatan, Sumber Maron dan Sumber Jeruh (Jeruk), di sebelah barat.

Dulu, Sumber Taman adalah wisata alam mata air yang sangat populer. Setiap minggu, anak-anak muda dari desa sekitar datang beramai-ramai ke Sumber Taman. Baik untuk berenang di “danau”-nya yang jernih kehijauan maupun sekedar nongkrong Namun, sejak tahun 2000-an, popuralitas Sumber Taman kalah dengan Sumber Maron. Sumber Maron tidak hanya dikenal oleh pelancong dari tetangga desa atau kecamatan, tetapi juga dikenal secara nasional. Sehingga setiap minggu ratusan bahkan ribuan pengunjung mendatangi desa Karangsuko untuk mengunjungi Sumber Maron.

Baca juga: Akidah pondok Karangsuko

Popularitas Sumber Maron juga tidak lepas dari kedekatan geografisnya dengan stadion sepakbola kebanggaan Aremania yaitu Stadion Kanjuruhan. Dan setiap rombongan pesepakbola yang tandang laga ke Stadion Kanjuruhan hampir pasti akan mampir bersama rombongannya ke Sumber Maron yang berjarak sekitar 5 km sebelah timur Stadion Kanjuruhan.

Jadi, pondok Al-Khoirot itu identik dengan desa Karangsuko. Dan desa Karangsuko itu saat ini identik dengan wisata alam Sumbermaron.

Baca juga: Pondok Pesantren Salaf

Para wali santri yang memondokkan anaknya ke Al-Khoirot biasanya selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke Sumbermaron atau Sumbertaman.[]
Baca juga: Cara daftar pesantren

Kembali ke Atas