Biaya daftar: 2,5 juta-2,8 juta. Biaya bulanan: 160ribu-170ribu.

Kontak WA Putra: 0822-2667-4747; Putri: 0858-1500-0572

Pondok Pesantren Lansia

Pondok Pesantren Lansia lanjut usia

Pendaftaran Santri Baru PSB  tahun 2025/2026 Pondok Pesantren Lansia (Lanjut Usia) di Ponpes Al-Khoirot Malang telah dibuka untuk para warga senior yang ingin belajar agama dari nol atau yang ingin memperdalamnya bagi yang sudah pernah belajar di pesantren.

Daftar Isi

  1. Syarat Pendaftaran
  2. Biaya Pendaftaran
  3. Prosedur Pendaftaran
  4. Manfaat Menjadi Santri 
  5. Visi Pesantren Lansia

Syarat Pendaftaran Santri Lansia

berikut adalah persyaratan yang diperlukan untuk menjadi Santri Lansia:

  1. Usia: Calon santri berusia minimal 60 tahun.
  2. Dokumen Administrasi:
    1. Fotokopi KTP dan Kartu Keluarga (KK).
    2. Surat keterangan kesehatan dari dokter untuk memastikan lansia mampu mengikuti kegiatan pesantren.
    3. Pas foto terbaru (ukuran 3×4).
    4. Kondisi Kesehatan: Lansia harus dalam kondisi fisik dan mental yang memungkinkan untuk mengikuti kegiatan belajar, seperti membaca Al-Qur’an, menghafal doa, atau mengikuti pengajian.
    5. Komitmen: Bersedia mengikuti tata tertib pesantren, seperti jadwal pengajian, shalat berjamaah, dan kegiatan lainnya.

Biaya Pendaftaran Santri Lansia

Pondok Pesantren Al-Khoirot membagi Santri Lansia menjadi dua kategori yaitu Santri Kilat dan Santri Non-Kilat:

  1. Santri Lansia Kilat (Rencana Mondok Kurang 1 Bulan):
    1. Putra: Rp. 160.000 untuk biaya buku. Biaya pendaftaran dan infak pesantren gratis.
    2. Putri: Rp. 160.000 untuk biaya buku. Biaya pendaftaran dan infak pesantren gratis.
  2. Santri Lansia Non-Kilat (Rencana Mondok Lebih dari 1 Bulan)
    1. Putra: Rp. 1.785.000
    2. Putri: Rp. 1.560.000

Prosedur Pendaftaran Pesantren Lansia

Proses pendaftaran santri lansia untuk mengikuti program Pesantren Lanjut Usia di Al-Khoirot Malang ini sangat mudah yang dapat dilakukan secara offline (luring, langsung) maupun Online (daring).

Pendaftaran Offline:

  1. Calon santri atau keluarga mendatangi sekretariat pesantren, seperti di Pesantren Al-Khoirot Malang, untuk mengisi formulir pendaftaran.
  2. Menyerahkan dokumen persyaratan yang diminta.
  3. Diterima dan langsung dapat menempati kamar di asrama khusus Lansia/Dewasa.

Pendaftaran Online:

  1. Calon santri mengisi data pribadi, mengunggah dokumen, dan mengikuti proses verifikasi di laman berikut (klik / ketuk): PSB Online 
  2. Mengisi formulir dengan data yang sesuai tanpa menyertakan dokumen apapun.
  3. Dokumen dapat diserahkan secara langsung saat sudah tiba di pesantren.

Manfaat Menjadi Santri Lansia

Mengikuti program santri lansia memberikan berbagai manfaat, antara lain:

  1. Peningkatan Spiritualitas: Lansia dapat memperdalam pemahaman agama, seperti
    1. Belajar membaca Al-Quran secara cepat dengan metode Ummi setelah lulus dapat mengajar atau bahkan mendirikan TPQ (Taman Pendidikan al-Quran) di rumahnya.
    2. Mendapatkan bimbingan ibadah secara benar. Terutama ibadah shalat dan masalah yang terkait dengannya seperti masalah bersuci, najis, cara menyucikan najis, dll.
    3. Mendapatkan bimbingan menjadi imam shalat dengan hafalan Quran surat-surat pendek.
    4. Bagi yang sudah pintar membaca al-Quran, maka menghafal Al-Qur’an, mempelajari tafsir, dan menjalankan ibadah dengan lebih baik.
  2. Kesehatan Mental dan Sosial: Kegiatan komunal, seperti pengajian dan diskusi dengan ustadz dan kyai akan membantu menambah motivasi dan energi dalam memandang kehidupan.
  3. Pemberdayaan: Lansia diajarkan untuk mengajarkan ilmu yang diperolehnya. Seperti belajar al-Quran metode Ummi apabila khatam dan bersertifikat dapat mengajarkannya pada yang lain bahkan dapat digunakan untuk membuka sekolah TPQ (Taman Pendidikan al-Quran).
  4. Bagi yang berminat, Lansia akan diajari keterampilan sederhana, seperti kerajinan tangan atau budi daya tanaman, untuk tetap produktif.
  5. Dukungan Komunitas: Pesantren menyediakan lingkungan yang ramah lansia, memungkinkan mereka berinteraksi dan berbagi pengalaman dengan sesama.

Visi Pesantren Lansia: Memberdayakan Usia Senja melalui Pendidikan Keagamaan

Visi Pesantren Lansia tidak berbeda dengan Visi Misi pondok pesantren Al-Khoirot secara umum. Ia tidak hanya menjadi tempat pendidikan bagi generasi muda, tetapi juga mulai membuka peluang bagi lanjut usia (lansia) untuk belajar agama secara mendalam. Program santri lansia merupakan inisiatif unik yang bertujuan memberdayakan lansia agar tetap aktif, produktif, dan mendekatkan diri kepada nilai-nilai spiritual.

Salah satu pesantren yang dikenal memiliki program khusus untuk lansia adalah Pesantren Al-Khoirot Malang.

Apa Itu Pesantren Lansia?

Pesantren lansia adalah lembaga pendidikan keagamaan yang dirancang khusus untuk individu berusia 60 tahun ke atas. Program ini tidak hanya fokus pada pendidikan agama, seperti pengajian Al-Qur’an, hadis, dan fiqih, tetapi juga mencakup kegiatan sosial, kesehatan, dan pemberdayaan. Tujuannya adalah menciptakan lansia yang sehat, mandiri, dan produktif secara spiritual dan sosial, sesuai dengan visi menciptakan “Lansia Tangguh” yang sehat secara fisik, mental, dan sosial.

Pendaftaran santri lansia adalah langkah menuju pemberdayaan lansia agar tetap aktif, sehat, dan bermartabat melalui pendidikan keagamaan dan sosial. Dengan proses pendaftaran yang mudah, baik secara offline maupun online, serta dukungan dari pesantren dan komunitas, lansia dapat menjalani usia senja dengan penuh makna.

Baca juga: PSB RA TK Al-Khoirot

WAWASAN UMUM TENTANG LANSIA

Lansia: Memahami Kebutuhan dan Peran Mereka di Masyarakat

Lansia, atau lanjut usia, adalah kelompok individu yang umumnya berusia 60 tahun ke atas. Di Indonesia, jumlah lansia terus meningkat seiring dengan peningkatan harapan hidup dan perbaikan layanan kesehatan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2023, populasi lansia di Indonesia mencapai sekitar 11% dari total penduduk, dan angka ini diperkirakan terus bertambah.

Kesehatan dan Perawatan Lansia

Kesehatan menjadi isu utama bagi lansia. Penyakit seperti hipertensi, diabetes, dan gangguan jantung sering kali menjadi tantangan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan lansia mendapatkan akses ke layanan kesehatan yang memadai, termasuk pemeriksaan rutin dan pengobatan yang terjangkau. Selain itu, kesehatan mental juga perlu diperhatikan, karena lansia rentan mengalami kesepian atau depresi. Program seperti posyandu lansia dan komunitas sosial dapat membantu menjaga kesejahteraan mereka.

Peran Lansia di Masyarakat

Meskipun sering dianggap tidak produktif, lansia memiliki peran penting dalam keluarga dan masyarakat. Banyak lansia yang masih aktif berkontribusi melalui pengalaman dan kebijaksanaan mereka, seperti menjadi penutur budaya, pengasuh cucu, atau relawan di komunitas. Di beberapa daerah, lansia juga terlibat dalam kegiatan ekonomi, seperti usaha kecil atau kerajinan tangan.

Tantangan dan Solusi

Tantangan utama yang dihadapi lansia termasuk keterbatasan ekonomi, akses layanan kesehatan, dan stigma sosial. Untuk mengatasinya, pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama melalui program seperti bantuan sosial, pelatihan keterampilan, dan pembentukan komunitas inklusif. Selain itu, teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk mempermudah akses informasi dan komunikasi bagi lansia, seperti aplikasi kesehatan atau platform komunitas daring.

Kesimpulan

Lansia bukan hanya bagian dari masyarakat, tetapi juga aset berharga yang membawa pengalaman dan kearifan. Dengan dukungan yang tepat, mereka dapat menjalani kehidupan yang bermartabat dan produktif. Masyarakat perlu terus mendorong lingkungan yang ramah lansia, sehingga mereka merasa dihargai dan tetap berperan aktif.[]

Tinggalkan Balasan

Kembali ke Atas