Biaya daftar: 2,5 juta-2,8 juta. Biaya bulanan: 160ribu-170ribu.

Kontak WA Putra: 0822-2667-4747; Putri: 0858-1500-0572

Sejarah Pesantren Putri Malang

Sejarah Pesantren Putri Malang

Pondok Pesantren Putri Al-Khoirot Malang telah mengalami perjalanan yang cukup panjang. Sejak awal berdirinya 61 tahun yang lalu, tepatnya pada 1964, pesantren khusus putri ini menjadi saksi berbagai peristiwa bersejarah negeri ini. Dari era pemberontakan Gerakan 30 September/PKI pada 1965, perubahan orde lama (Orla) era Presiden Sukarno ke Orde Baru (Orba) era Presiden Suharto pada 1966 sampai Orde Reformasi pada 1998. Banyak perubahan di NKRI , banyak pula perubahan pada pesantren putri tercinta kita ini. Berikut timeline sejarah dan dinamika pesantren putri Al-Khoirot Malang.

Daftar Isi

  1. 1964 – 1970 Sistem Salaf Murni Non Klasikal. Yang dimaksud adalah tanpa memakai sistem kelas. Hanya sistem pengajian yang dibimbing oleh Pengasuh Puteri.
  2. 1974 Sistem Klasikal Madrasah Diniyah Annasyiatul Jadidah Putri
  3. 2008 Penerbitan Buletin El-Ukhuwah
  4. 2010 Pendidikan Formal MTS/SMP dan MA/SMA yang menjadi bagian tak terpisahkan dari pesantren.
  5. Tahun 2012 Berdirinya Tahfidz Al-Quran
  6. Tahun 2013 berdirinya program Bahasa Arab Modern
  7. Tahun 2020 Penyamaan Kurikulum Madin Putri Dengan Madin Putra

Sistem Salaf Tetap Dipertahankan

SEJARAH PESANTREN PUTRI: PERKEMBANGAN DAN DINAMIKA

PPA Putri telah melewati sejumlah dinamika sejak awal berdirinya yang secara singkat dapat digambarkan sebagai berikut:

1964 – 1970 Sistem Pendidikan Sistem Salaf Non Klasikal

Selama kurang lebih 10 tahun sejak awal berdirinya, Pesantren Putri Al-Khoirot masih menganut sistem pengajaran non-klasikal. Itu artinya, tidak ada madrasah diniyah. Yang ada adalah sistem pendidikan agama dengan sistem bandongan / wetonan atau sorogan. Baca detail: Kajian Kitab Kuning Pengasuh

1974 Sistem Klasikal Madrasah Diniyah Annasyiatul Jadidah Putri

Pada tahun 1970 dimulailah sistem pendidikan sistem klasikal yang umum disebut Madrasah Diniyah Ibdidaiyah dengan nama Madrasaah Ibdidaiyah Annasyiatul Jadidah Putri. Pendidikan sistem kelas ini diperlukan seiring semakin meningkatnya jumlah santri dengan kemampuan dasar yang berbeda sehingga diperlukan sekolah agar supaya proses belajar mengajar menjadi lebih efisien dan tepat sasaran. Baca detail: Madrasah Diniyah

2008 Penerbitan Buletn El-Ukhuwah

Pada tahun 2008 Pesantren Putri menerbitkan buletin bulanan dengan tujuan untuk semakin meningkatkan kemampuan nalar kritis santri dan kemampuan jurnalistiknya. Sehingga ke depannya santri diharapkan akan semakin kompetitif.

Nama buletin adalah El-Ukhuwah yang artinya persaudaraan. Nama ini adalah ide dari Ny. Hj. Juwairiyah Arifin salah satu Dewan Pengasuh Pesantren Putri. Sejak awal penerbitannya sampai sekarang, Buletin El-Ukhuwah selalu konsisten terbit setiap sebulan sekali dan tetap eksis sampai saat ini.

Sejarah Pesantren Putri 2010 Pendidikan Formal MTS/SMP dan MA/SMA

Setahun setelah didirikannya pendidikan formal putra pada tahun 2009, maka pada tahun 2010 dibukalah pendidikan formal untuk santri putri dengan nama MTs Al-Khoirot Putri dan MA Al-Khoirot Putri.

Mengapa tahun berdirinya antara putra dan putri berbeda, tidak bersamaan? Karena gedung madrasah tsanawiyah dan madrasah aliyah putri baru dapat ditempati pada Mei tahun 2010.

Sudah menjadi kebijakan pesantren Al-Khoirot bahwa santri putra dan putri harus dipisah secara total tidak hanya guru, siswa dan santri, tapi juga termasuk gedungnya, baik gedung sekolah, gedung asrama, dan gedung kantor tata usaha. Hal ini menjadi prinsip dari pondok pesantren Al-Khoirot sejak ia pertama didirikan oleh Kyai Syuhud Zayyadi pada tahun 1963. Baca: Sejarah Al-Khoirot

Tahun 2012 Berdirinya Tahfidz Al-Quran

Pada tahun 2012 didirikan program Tahfidz Al-Quran Putri. Program ini dibimbing oleh Ny. Lutfiah Syuhud.

Program tahfidz Al-Quran ini bertujuan untuk mencetak santri solehah yang memiliki  peran untuk:

Berkontribusi dalam menjaga kelestarian dan keaslian Al-Quran.
Komitmen pada ajaran Islam semakin kuat.
Belajar Islam dari salah satu sumber utamanya (di samping hadits dan ulama fiqih).

Tahun 2013 Bahasa Arab Modern

Pada tahun 2013, mulai diperkenalkan program bahasa Arab aktif. Program ini bertujuan untuk semakin mengoptimalkan kemampuan santri yang selama ini sudah menguasai grammatika bahasa Arab dan kitab kuning namun kurang menguasai bahasa Arab modern yang bisa digunakan dalam percakapan dan kehidupan sehari-hari.

Lebih detail baca: Bahasa Arab Modern

Tahun 2020: Penyamaan Kurikulum Madin Putri Dengan Madin Putra

Mulai bulan Syawal 2020 dilakukan penyamaan kurikulum Madin putri dengan madin putra.

Tahun 2021: Pendirian Tsanawi Diniyah Putri

Tahun 2022: Pendirian Program Universitas Terbuka (UT)

Tahun 2023: Wisuda Siswi Tsanawi Diniyah Pertama

Tahun 2023: Pendirian Mahad Aly Putri

Tahun 2023: Penggunaan Metode Ummi untuk Tahsinul Quran Putri

Tahun 2024: Intensifikasi Program Mahad Aly Putra dan Putri (4 tahun minimal).

Tahun 2024: Penambahan Minhajut Thalibin Bahasa Inggris Untuk kelas Ma’had Aly

Tahun 2025: Pembelajaran Bahasa Inggris untuk santri Ma’had Aly Putra dan Putri.

Tahun 2025: Penggunaan Kitab Taqrib bahasa Inggris untuk santri Tsanawi Kelas 1 dan 2

Tahun 2025: Penerbitan Buletin Madrasah Diniyah Putri

Tahun 2025: Penerbitan Buletin Bahasa Arab Putri (النشرة الإخبارية)

Sistem Pesantren Salaf Tetap Dipertahankan

Kendatipun Pesantren Putri telah mentransformasikan dirinya menjadi pesantren modern, namun sistem salaf tetap dipertahankan secara tegas dan konsisten.  Tekad ini bukan hanya dalam teori, tapi juga diperkuat dalam bentuk kebijakan pendukung sebagai berikut:

Setiap santri putri wajib mengikuti program pengajian kitab kuning oleh pengasuh putra setiap jam 5 s/d 6 pagi. Kitab yang dikaji adalah Tafsir Jalalain, Sahih Bukhari, Al-Umm Syafi’i, Fathul Wahab, Muhadzab, Iqna’. Pengajian ini diikuti melalui pengeras suara.
Setiap santri putri wajib mengikuti pengajian kitab oleh pengasuh putri pada setiap jam 19.30 s/d 20.30 setiap hari kecuali Senin malam dan Kamis malam.
Setiap santri putri wajib mengikuti sekolah madrasah diniyah pada jam 13.00 s/d 15.00 setiap hari kecuali hari Jum’at.
Setiap siswi sekolah formal wajib tinggal di dalam kompleks pesantren, menjadi santri reguler dan mengikuti seluruh kegiatan wajib di atas. Aturan ini tanpa pengecualian termasuk bagi siswi yang lokasinya sangat dekat dengan kompleks pesantren, mereka tetap harus tinggal di dalam pesantren.

Dengan kebijakan di atas, maka santri putri Al-Khoirot dapat mempelajari ilmu agama secara komprehensif.

Tinggalkan Balasan

Kembali ke Atas