Program 100 Beasiswa Doktor Magister Santri Pesantren
PROGRAM 100 BEASISWA DOKTOR SANTRI AL-KHOIROT
مُؤَسَّسَة الخَيْرات لِلمِنْحَة الدِّراسِيَّة
AL-KHOIROT SCHOLARSHIP FOUNDATION
YAYASAN BEASISWA AL-KHOIROT
Daftar Isi
- Latar Belakang
- Tujuan Program
- Tiga Jenis Beasiswa
- Deskripsi Beasiswa
- Sistem Donasi dan Komunikasi
- Transparansi Penggunaan Dana
- Biaya Program S2 / Magister di Malang
- Biaya Program S3 / Doktor di Malang
- Catatan Akhir
1. Latar Belakang Beasiswa Doktor Magister
Pondok Pesantren Al-Khoirot memiliki aspirasi untuk mencetak ulama-ilmuwan dan ilmuwan-ulama yang berakhlak mulia. Dalam kriteria kami, ulama adalah santri yang minimal lulus Madrasah Diniyah tingkat Tsanawi Al-Khoirot dan idealnya lulus Ma’had Aly Al-Khoirot. Sedangkan ilmuwan adalah santri yang secara akademis lulus Doktor atau S3 berbagai jurusan. Baik bidang studi agama maupun sains.
Aspirasi ini sebagai konsekuensi dari visi besar (grand vision) Al-Khoirot agar santri dapat memiliki peran besar dan manfaat yang signifikan kepada umat, bangsa dan negara.
Aspirasi ini mengalami tantangan yang tidak ringan. Terutama dari segi finansial. Karena, tidak sedikit santri terbaik yang berasal dari kalangan ekonomi lemah. Dan itu tidak saja dapat menghambat akselerasi cita-cita Al-Khoirot untuk mencapai tujuan mulia di atas, melainkan juga menjadi penghalang para santri terbaik untuk mencapai cita-cita besarnya.
Atas dasar pemikiran di atas, maka untuk mempercepat tercapainya tujuan tersebut, Al-Khoirot Scholarship Foundation meluncurkan program 100 Beasiswa Doktor untuk Santri. Program ini akan didanai sebagiannya oleh Pondok Pesantren Al-Khoirot. Namun, kami sangat berharap ada peran serta para muhsinin untuk ikut serta mencerdaskan generasi muda dalam rangka mencetak Ulama-ilmuwan dan ilmuwan-ulama yang dapat berperan signifikan dalam berbagai sektor kehidupan di Tanah Air. Baik sebagai akademisi, profesional, teknokrat di satu sisi, maupun sebagai ulama di sisi yang lain.
Beasiswa ini bersifat tidak mengikat. Penerima beasiswa dapat mengabdi dan bekerja di manapun tempat yang mereka inginkan sesuai dengan keahlian dan kecenderungan masing-masing. Baik di swasta atau negeri. Kami hanya mengharapkan mereka akan datang saat dipanggil untuk memberikan sebagian waktunya ketika tiba waktunya bagi Al-Khoirot untuk mendirikan Universitas sendiri.
Terkait dengan universitas yang kami rencanakan, universitas ini akan berdiri di atas lahan seluas 50 hektar dengan lima fakultas dan minimal 25 dosen bergelar doktor untuk tahap awal. Universitas ini terdiri dari satu fakultas agama, sedangkan empat yang lain adalah fakultas sains: baik sosial, alam dan teknologi. Artinya, 80% adalah jurusan sains, dan 20% jurusan agama.
2. Tujuan Program Beasiswa Doktor Magister
- Mempercepat program Al-Khoirot untuk mencetak ulama-ilmuwan dan ilmuwan-ulama yang berakhlak mulia.
- Mempercepat proses tercapainya 100 Doktor dari Pesantren Al-Khoirot yang secara ilmu agama lulusan Ma’had Aly atau minimal Madin Tsanawi.
- Meningkatkan peran santri di berbagai sektor, baik sektor pendidikan, profesional maupun teknokrat, sesuai inspirasi dari QS Yusuf 12:55.[1]
- Mencetak al-ulama’ al-amilun yang merupakan representasi dari para waliullah sejati[2] sesuai penafsiran Sahabat Ibnu Abbas (w. 68 H)[3] atas QS Yunus 10:62[4] yang diperkuat oleh penjelasan dua Imam mazhab: Imam Abu Hanifah (w. 150 H)[5] dan Imam Syafi’i (w. 204 H).[6] Juga pandangan ahli hadits Ibnu Hajar Al-Asqalani (w. 852 H) dalam Fathul Bari Syarah al-Bukhari.[7]
- Mengejar ketertinggalan pendidikan dan kemampuan dari umat lain di berbagai bidang keilmuan. Khususnya di bidang sains dan teknologi. Untuk itu, maka 80% beasiswa akan dialokasikan untuk mahasiswa S2 dan S3 yang mengambil studi sains dan teknologi.
- Merengkuh kembali kisah gemilang era Masa Keemasan Islam atau Islamic Golden Age, pada abad ke-8 sampai 13 Masehi, di mana umat Islam memimpin dan memelopori di segala bidang sains dan teknologi dan pada waktu yang sama para saintis tersebut juga ahli di bidang agama. Seperti Ibnu Sina, Ibnu Khaldun, Al-Khawarizmi, dan lainnya.
3. Tiga Jenis Beasiswa
- Beasiswa Muhsinin (Virtue Scholarship): Donatur memberikan beasiswa dengan niat yang tulus untuk membantu pendidikan generasi muda tanpa mengharapkan balasan kecuali dari Allah.
- Beasiswa Musaharah (In-law Scholarship): Memberikan beasiswa kepada santri yang memenuhi syarat dan kemudian akan dinikahkan dengan anak, cucu atau kerabatnya si pemberi beasiswa.
- Beasiswa Anak Asuh (Adoptee Scholarship). Donatur diberi kebebasan untuk memilih langsung siapa yang hendak mendapat beasiswa dan kriteria santri seperti apa yang hendak diberi beasiswa. Contoh beasiswa tipe ini adalah ada wali santri dari New York, Amerika yang ingin memberi beasiswa kepada santri tahfidz dan ingin dikuliahkan program S1 ke Al-Azhar, Mesir.
4. Deskripsi Program Beasiswa
- Nama Program: Beasiswa 100 Doktor Santri Al-Khoirot
- Target Penerima:
- Sarjana S1 yang akan melanjutkan ke S2 atau sedang menempuh S2.
- Sarjana S2 yang akan melanjutkan ke S3 atau sedang menempuh S3.
- Syarat Penerima:
- Sedang menempuh studi di Al-Khoirot tingkat Tsanawi atau Ma’had Aly; atau…
- Sudah lulus Ma’had Aly.
- Calon penerima beasiswa dapat berupa santri/alumni Putra atau Putri
- Cakupan Beasiswa:
- Biaya pendidikan (uang kuliah).
- Bantuan biaya buku dan alat tulisan (opsional, tergantung donasi).
- Durasi Beasiswa: 2,5 tahun untuk S2 dan 3,5 tahun untuk S3.
- Manfaat Donasi
- Bagi Penerima Beasiswa: Kesempatan melanjutkan pendidikan, meningkatkan kualitas hidup, dan berkontribusi pada umat, bangsa dan negara kelak ketika lulus. Baik di bidang akademis, profesional maupun teknokrat.
- Bagi Donatur:
- Donatur Muhsinin: Melakukan amal salah yang diperintahkan agama yang manfaatnya akan kembali pada diri donatur berupa keberkahan hidup dunia dan akhirat.
- Donatur Musaharah: Beramal saleh dan mendapatkan calon menantu saleh dan salihah.
5. Sistem Donasi dan Komunikasi dengan Penerima
- Donatur dapat langsung berkomunikasi dengan penerima beasiswa dan menyerahkan beasiswa terkait setiap diperlukan namun pihak penerima tetap harus memberikan laporannya pada pengurus Yayasan Beasiswa, atau …
- Donatur dapat berkomunikasi melalui pengurus Yayasan Beasiswa Al-Khoirot untuk selanjutkan akan diatur oleh pengurus mengenai jadwal pendanaan dan pembayaran.
- Donatur dapat memberikan donasinya secara bertahap setiap diperlukan. Misalnya, setiap semester.
6. Transparansi Penggunaan Dana
- Yayasan Beasiswa Al-Khoirot akan melaporkan penggunaan dana secara berkala dan teratur kepada pihak donatur.
- Yayasan Beasiswa Al-Khoirot juga akan melaporkan secara berkala progres akademis dari penerima beasiswa.
7. Biaya Program S2 / Magister di Malang
No | Nama Universitas | Pendaftaran dan Orientasi | Biaya Persemester x 4 | Biaya sempro dan sidang tesis | Biaya Total | Catatan |
1. | UIN Maulana Malik Ibrahim Malang | 1.800.000 | 5.000.000 | 1.500.000 | 23.300.000 | Semua Jurusan SPP nya sama dan belum termasuk biaya publish jurnal |
2. | Universitas Brawijaya (UB) | 1.000.000 | 7.500.000 – 20.000.000 | 31.000.000 – 81.000.000 | Biaya ini belum termasuk biaya seminar proposal dan sidang/ujian dan publish jurnal | |
3. | Universitas Negeri Malang (UM) | 7.500.000 | 8.500.000 | 34.000.000 | Biaya ini belum termasuk biaya seminar proposal dan sidang | |
4. | Universitas Islam Malang (UNISMA) | 2.000.000 | 7.100.000 | 4.000.000 | 34.400.000 | Semua Jurusan SPP nya sama dan belum termasuk biaya publish jurnal |
5. | Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) | 1.750.000 | 8.000.000 | 7.500.000 | 41.250.000 | Semua Jurusan SPP nya sama dan belum termasuk biaya publish jurnal |
6. | Universitas Al-Qolam Malang (UQM) | 5.00.000 | 3.000.000 | 4.000.000 | 16.500.000 | Belum termasuk biaya publish jurnal |
8. Biaya Program S3 / Doktor di Malang
No | Nama Universitas | Pendaftaran dan Orientasi | Biaya Persemester x 4 | Biaya kualifikasi, sempro, semhas, tertutup, terbuka, wisuda. | Biaya Total | Catatan |
1 | UIN Maulana Malik Ibrahim Malang | 2.150.000 | 7.500.000 | 17.200.000 | 64.350.000 | Semua Jurusan SPP nya sama |
2 | Universitas Brawijaya (UB) | 2.000.000 | 15.000.000 – 17.500.000 | 95.000.000 – 110.900000 | Biaya ini belum termasuk kualifikasi dan seminar proposal, sidang/ujian publish jurnal | |
3 | Universitas Negeri Malang (UM) | 1.000.000 | 11.000.000 – 13.000.000 | 79.000.000 – 67.000.000 | Biaya ini belum termasuk kulaifikasi dan seminar proposal, sidang/ujian publish jurnal | |
4 | Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) | 2.100.000 | 10.700.000 – 11.200.000 | 44.250.000. | 110.050.000 – 125.050.000 |
Catatan Akhir
[1] QS Yusuf 12:55. Teks
قَالَ اجْعَلْنِيْ عَلٰى خَزَاۤىِٕنِ الْاَرْضِۚ اِنِّيْ حَفِيْظٌ عَلِيْمٌ
“Dia (Yusuf) berkata, “Jadikanlah aku pengelola perbendaharaan negeri (Mesir). Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga (amanah) lagi sangat berpengetahuan.””
[2] Kesimpulan ini berasal dari Khatib Al-Baghdadi (w. 463 H) dalam menyimpulkan pandangan Imam Hanafi dan Syafi’i. Lihat, al-Faqih wa al-Mutafaqqih, hlm. 1/55.
[3] Al-Tabari, Jami’ al-Bayan, hlm. 15/119. Teks:
الذين يُذْكَرُ الله لرؤيتهم
“Waliullah adalah mereka yang saat melihatnya menyebabkan ingat pada Allah.”
[4] QS Yunus 10:62
أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
“Ketahuilah bahwa sesungguhnya (bagi) para wali Allah itu tidak ada rasa takut yang menimpa mereka dan mereka pun tidak bersedih.”
[5] Khatib al-Baghdadi, al-Faqih wa al-Mutafaqqih, hlm. 1/55. Teks:
قال الإمام أبو حنيفة: إن لم يكن الفقهاء أولياء الله فليس لله وليّ
“Abu Hanifah berkata: Apabila fuqaha bukan waliullah, maka Allah tidak memiliki wali.”
[6] Al-Dzahabi, Siyar a’lam al-Nubala, hlm. 10/43. Teks:
قال الربيع : قال لي الشافعي : إن لم يكن الفقهاء العاملون أولياء الله فما لله ولي
[7] Ibnu Hajar Asqalani, Fathul Bari, hlm. 11/342. Teks:
المراد بولي الله العالم بالله المواظب على طاعته
“Yang dimaksud dengan waliullah itu adalah orang alim (ahli ilmu) pada Allah yang konsisten taat padaNya.”