Perpustakaan Pesantren Online

Hari ini tanggal 27 Maret 2025 bertepatan dengan tanggal 27 Ramadhan 1446, secara resmi telah diluncurkan Perpustakaan Pesantren Digital Online. Perpustakaan ini didirikan Pondok Pesantren Al-Khoirot melalui lembaga riset pesantren Al-Khoirot yang bernama: Pustaka Al-Khoirot atau Alkhoirot Research & Publication | مكتبة الخيرات للبحث والنشر

Daftar Isi

1. Profil Singkat
2. Cara Membaca Online

Profil Singkat Perpustakaan Pesantren

1. Nama: Perpustakaan Pesantren Online
2. Pendiri: Pondok Pesantren Al-Khoirot melalui Alkhoirot Research and Publication
3. Alamat situs: perpus.alkhoirot.com
4. Akses: Terbuka untuk umum
5. Tahapan 1: Pembukaan akses buku-buku terbitan Pustaka Al-Khoirot untuk umum sescara gratis. Semua pengunjung dapat membaca secara online.
6. Tahapan 2: Pembukaan akses buku-buku BSE.
7. Tahapan 3: Pembukaan akses kitab-kitab kuning klasik dan modern yang berbahasa Arab dan versi terjemahnya.
8. Tahapan 4: Pembukaan akses buku-buku umum berbahasa Indonesia berbagai genre bidang studi.
9. Tahapan 5: Pembukaan akses buku-buku bahasa Inggris klasik dan kontemporer di berbagai bidang studi.
10. Misi: Menghadirkan kitab dan buku digital untuk seluruh santri dan masyarakat umum.
11. Visi dan Tujuan: Memberikan kesempatan pada santri Al-Khoirot, seluruh santri dari pesantren manapun dan masyarakat umum untuk meluaskan ilmunya dengan cara rajin membaca bacaan yang baik dan bermanfaat agar menjadi bangsa yang cerdas, kreatif, maju, sejahtera dan fokus pada kemajuan diri, agama dan bangsa serta kritis pada berbagai hal agar tidak mudah terprovokasi.

Tahap Pertama: Pembukaan akses buku-buku terbitan Pustaka Al-Khoirot

Untuk tahap pertama, Pustaka Al-Khoirot membuka akses pada buku-buku yang diterbitkan oleh Pustaka Al-Khoirot.

Pengunjung dapat membacanya secara online dengan cara sbb:

1. Kunjungi perpus.alkhoirot.com
2. Klik / tap buku yang ingin dibaca
3. Scroll ke bawah, klik di tulisan Lampiran Berkas
4. Akan muncul halaman buku yang siap dibaca.

Perpustakaan Pesantren sebagai Fasilitas Penting

Perpustakaan pesantren merupakan salah satu fasilitas penting dalam lingkungan pondok pesantren yang berfungsi sebagai pusat sumber belajar bagi para santri, pengajar, dan terkadang masyarakat sekitar. Perpustakaan ini biasanya menyediakan koleksi buku-buku keagamaan, seperti kitab kuning (kitab klasik berbahasa Arab tanpa harakat), tafsir, hadis, fiqh, tauhid, tasawuf, serta ilmu-ilmu pendukung seperti nahwu dan sharaf. Selain itu, di beberapa pesantren modern, perpustakaan juga dilengkapi dengan buku-buku umum, majalah, jurnal, dan bahkan fasilitas digital untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih luas.

Peran Perpustakaan Online di Pesantren

Peran perpustakaan pesantren tidak hanya sebatas penyedia bahan bacaan, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan literasi informasi, mendukung kurikulum pendidikan, dan melestarikan khazanah keilmuan Islam. Di pesantren salaf, fokus koleksi biasanya pada kitab kuning yang menjadi rujukan utama pengajian, sedangkan di pesantren modern, perpustakaan sering diintegrasikan dengan teknologi, seperti sistem perpustakaan digital atau akses ke database online, untuk memenuhi kebutuhan zaman.

Oleh karena itulah, adanya perpustakaan onine ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas para santri di bidang keilmuan. Bukan hana santri Al-Khoirot tapi juga seluruh santri dari seluruh pesantren di Indonesia.

Perlunya Perpustakaan Online di Pesantren

Tantangan yang sering dihadapi perpustakaan pesantren meliputi keterbatasan anggaran, kurangnya tenaga pengelola yang profesional (misalnya pustakawan terlatih), serta minimnya pembaruan koleksi. Namun, ada upaya dari berbagai pihak, seperti Dinas Perpustakaan dan Kearsipan di beberapa daerah, untuk meningkatkan kualitas perpustakaan pesantren melalui sosialisasi, pelatihan, dan digitalisasi koleksi. Contohnya, di Pesantren Tebuireng Jombang, manuskrip koleksi perpustakaan telah didigitalisasi untuk mempermudah akses dan melindungi informasi dari kerusakan.

Secara ideal, perpustakaan pesantren dapat menjadi jembatan antara tradisi keilmuan klasik dan kebutuhan kontemporer, membantu santri tidak hanya mahir dalam ilmu agama tetapi juga mampu bersaing di era informasi. []