Tujuan Belajar Santri dan Tujuan Pesantren

Sukses seseorang ditentukan oleh tujuan yang dimilikinya. Demikian juga sukses sebuah pesantren kadarnya ditentukan oleh sebesar besar tujuan yang dicapai oleh para santri, murid, siswa yang belajar di bawah lembaganya. Pondok Pesantren Al-Khoirot memiliki kerangka tujuan yang jelas tentang visi mulia yang diraihnya dan mengharapkan serta mengharuskan para santri memiliki tujuan yang sama.

Daftar Isi

1. Tujuan Pesantren dan Santri
2. Tujuan Pesantren
3. Visi Kepemimpinan
4. Tujuan Belajar Santri
5. Manusia dapat Bermanfaat dengan Tiga Hal

Tujuan Belajar Santri dan Tujuan Pesantren Al-Khoirot

Pesanten Al-Khoirot memiliki visi dan misi yang telah ditetapkan. Dan Santri Al-Khoirot harus berusaha menjadikan visi dan misi pesantren sebagai tujuan dan niatnya dalam belajar. Agar supaya terjadi kesamaan visi antara santri dan pesantren sehingga target yang ingin dicapai pesantren dapat tercapai dengan baik.

Tujuan Pesantren

Tujuan santri belajar di Pesantren Al-Khoirot adalah meningkatkan iman, meningkatkan ilmu dan meningkatkan akhlak. Singkatnya,  “Mondok Sambil Sekolah, Bukan Sekolah Sambil Mondok”. Motto yang harus jadi prinsip, mindset dan komitmen dari seluruh santri reguler Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang.

Santri Al-Khoirot harus memiliki niat yang benar ketika mondok di Pesantren Al-Khoirot. Niat itu adalah “mondok sambil sekolah (formal), bukan sekolah (formal) sambil mondok (belajar agama).” Konsekuensi dari mindset (pola pikir) ini adalah: ia akan belajar di Ponpes Al-Khoirot minimal sampai lulus Madrasah Diniyah Ibtidaiyah, terlepas dari apakah sekolah formalnya sudah selesai apa tidak.

Niat dan komitmen ini tidak lepas dari realisasi visi Ponpes Al-Khoirot untuk “Mencetak Ulama-ilmuwan dan Ilmuwan-Ulama yang Berakhlak Mulia” agar dapat merealisasikan visi besar (grand vision) Al-Khoirot yaitu “Berkontribusi Signifikan pada Umat, Bangsa dan Kemanusiaan”.

Visi Kepemimpinan

Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang memiliki visi besar agar lulusan Al-Khoirot menjadi seorang pemimpin berpengaruh di masa depan. Menjadi tokoh yang memiliki kontribusi besar pada lingkungannya. Baik lingkungan dekat maupun yang jauh. Tingkat desa maupun tingkat nasional, bahkan internasional.

Tujuan Belajar Santri

Untuk itu, maka seluruh santri harus memiliki cita-cita jauh ke depan. Dalam bahasa yang sederhana, santri harus memiliki pencapaian pendidikan minimal sebagai berikut:

• Dari segi pendidikan agama: minimal lulusan Madrasah Diniyah (Madin) tingkat Ibtidaiyah. Lebih baik lulus Madin tingkat Tsaanawiyah. Dan idealnya, lulus Ma’had Aly.
• Dari segi pendidikan akademis formal: minimal lulusan S2 (Magister) berbagai jurusan. Idealnya lulusan S3 (Doktor) semua jurusan.

Manusia dapat Bermanfaat dengan Tiga Hal

Santri Al-Khoirot dapat menjadi manusia yang bermanfaat dengan kemanfaatan yang luas apabila memiliki salah satu dari tiga kelebihan berikut ini:

1. Kelebihan Ilmu.
2. Kelebihan Jabatan.
3. Kelebihan Harta.

Dan nomor 2 dan 3 dapat dicapai semuanya dengan nomor 1. Tapi jangan salah, ilmu yang dimaksud bukan sekedar ilmu. Melainkan ilmu yang jarang dimiliki oleh kebanyakan orang. Dalam level akademis, itu artinya ilmu level Doktoral/S3; dalam level pesantren itu maknanya ilmu level Ma’had Aly. Dan Al-Khoirot mengharuskan para santri agar memiliki keduanya agar pemilik “ilmu” itu menjadi sosok yang langka, yang kompetitif dan pantas menjadi pemimpin atas yang lain, yang akan dicari di mana pun dia berada.

Dengan kemampuan keilmuan santri di level yang sangat kompetitif, maka ia akan memiliki kemanfaatan yang besar pada dirinya sendiri dan orang lain baik dengan ilmunya, dengan jabatannya maupun dengan hartanya.